Pilih Yang Paling Disukai, Paling Mudah, Dan Paling Menghasilkan

Seperti yang diungkapkan Master Otak Kanan Indonesia, Ippho Right Santosa dalam buku seri otak kanannya bahwa setiap usaha kalau mau berhasil dan berkelanjutan serta laris haruslah punya nilai tambah. Apapun bentuknya.. dan wajib hukumnya.

Dalam tulisan yang lain saya kutip beberapa tulisan dari Beliau. Tapi kali ini murni pemikiran saya. Sebelumnya saya dan sampai saat ini masih ikut dalam bisnis jaringan Syari'ah yang banyak memberikan inspirasi dan pemahaman tentang arti peluang dan usaha. 

Peluang yang dibaratkan sebuah kesempatan yang tidak pernah datang 2 kali dan hal ini sering sekali dikatakan banyak pengusaha dan pebisnis. Bahkan Sayyidina Ali, Khalifah ke 4 menyebutkan dengan nada yang hampir sama. Terkadang "petunjuk Allah" itu kita abaikan dan di saat yang sama orang lain mengambilnya dan berhasil..! Apa yang terjadi ? Kita hanya bisa mengatakan, "mungkin itu sudah rezekinya.." Atau "Seandainya saya mau kerjakan, mungkin saya duluan berhasil".

Memang tidak salah kita ucapkan seperti itu, tapi sejauh mana kita niatkan dan mengihktiarkannya ? Bisa jadi itu rezeki mereka dan mereka mendapatkannya. tapi bukankah bisa juga rezeki kita kalau kita juga mengihktiarkannya ? Kalau orang Islam tidak kuliah di Universitas Kedokteran dan berharap jadi dokter, apa bisa jadi dokter ? Tetapi kalau orang atheis tamat kuliah dokter, kemudian berusaha jadi dokter, apa bisa ? Ya bisalah.. Allah bersifat Rahman kepada mahkluknya tanpa kecuali..!

Mencoba lebih baik walau akhirnya gagal, daripada tidak pernah sama sekali. Paling tidak kita dapat pengalaman yang memberikan pelajaran berharga di kemudian hari untuk lebih baik lagi. Lalu sebenarnya apa yang membuat kita "lalai" dalam mengambil peluang ? Umumnya karena kita belum terbiasa berusaha atau berbisnis sehingga intuisi atau prediksi kita tidak terasah dan tercipta di dalam hati kita. Banyak buku telah membahasnya dan banyak orang yang terkadang membuat kita takjub. Mengapa ? Karena hal yang kita anggap sulit atau tidak menghasilkan, justru memberikan kesuksesan besar buat mereka. 

Butuh waktu dan pengalaman berulang-ulang agar kita bisa seperti itu, tapi yang terpenting (menurut saya) adalah inisiatif kita. Karena semua yang kita dapatkan berasal dari apa yang kita pikirkan.. Untuk yang pertama, mulailah dari yang paling kita sukai agar tidak menjadi beban. karena kalau kita mengerjakan hal yang tidak kita sukai, akan terasa berat kita lakukan. Layaknya hobby, tidak kita permasalahkan kalau belum beruntung dalam usaha.

Sesuatu yang menyenangkan pun bisa jadi lebih menguntungkan kalau kita mulai dengan yang paling mudah. Mengapa cari yang paling mudah ? Tingkat kesalahan bisa kita minimalkan dibanding dengan kita melakukan yang kita sukai tapi tingkat kesulitannya tinggi. Apalagi kalau orientasi kita adalah untung (uang). Seiring dengan waktu, skill kita dalam menangani masalah akan lebih meningkat sehingga kita pun akan terbiasa menangani hal yang lebih rumit. "Sulit Karena kita tidak tahu caranya".

Diantara yang paling mudah tersebut, tentunya pasti ada yang paling menghasilkan. Nah disinilah kita tancap gas untuk berihktiar menggalinya, mengkalinya dan melakukannya berualang-ulang. Fokus pada satu titik untuk berhasil baru kemudian pindah kepada yang lain. Apapun yang namanya Spesialist entah itu dokter, tukang, programmer pasti dibayar lebih mahal. Dan itulah yang menjadi nilai Plus buat kita. Sehingga kita lebih mudah dikenal dan terkenal. Setiap yang memiliki kelebihan dibanding yang lainnya, pastinya lebih baik. Diantara mutiara putih berserakan kemudian satu diantaranya berwarna hitam, pastilah akan jadi pusat perhatian. "Different or Die".

Artikel Terkait



Widget by Hoctro | Jack Book

0 komentar:

Posting Komentar

Mulailah Membuka Silaturrahim