Masalah dan Musibah Kita, Rezeki Saudara Kita..

Doss..
Sepeda motor pun limbung.. Segera saja saya mengerem perlahan, karena kalau mendadak, bisa jungkir balik. Waduh, kali ini ban sepeda motor pecah. Daripada mikirin ban lebih baik mikirin pacar (he..he..). Perlaha tapi pasti (kaya syair saja) saya geret sepeda motor saya sambil lihat - lihat siapa tahu ada tukang tambal ban. Nah itu dia, rupanya 10 meter di depan saya ada tempat tambal ban.

Pada saat diperiksa, bannya luarnya masih bagus. Begitu juga ban dalamnya. Kira-kira apa ya yang menyebabkan ban sepeda motor saya bocor. Usut punya usut (KPK kale..) rupanya paku sepatu kuda yang tak diundang menancap. Pantas saja langsung doss..

Sambil duduk nungguin, iseng tanya-tanya pada bapak tukang tambal ban. Usianya kira-kira 50 tahun, celana pendek bekas celana panjang yang sudah kumal mungkin pemeberian karena pinggangnya agak kedodoran.. Ternyata bapak itu sudah cukup lama jadi tukang tambal ban, dan hasil keringatnya di pekerjaannya ini bisa menyekolahkan anaknya bahkan sampai perguruan tinggi.

Jadi teringat sama perkataan teman ustadz, bisa jadi kesulitan yang menimpa kita bisa menjadi berkah rezeki orang lain. Kalalulah saya dan mungkin banyak orang lainnya tidak pecah ban sepeda motornya, mungkin bapak ini akan kehilangan mata pencahariannya. Daripada ngomel dan menggerutu karena terlambat tiba di tempat tujuan, saya bersyukur bahwasanya saya masih bisa menjadi jembatan hajat hidup orang lain..

Memang, rasanya tidak mungkin kita menerima rezeki langsung dari Allah kalau bukan melalui perantara orang lain di dunia. Rasulullah saja berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan tersebut dalam hadits bahwa Nabi Daud pun makan melalui keringatnya sendiri. Jadi, apa yang menimpa manusia baik susah maupun senang akan menjadi berkah rezeki buat orang lain. Dan akan menjadi berkah dan berpahala apabila kita sabar dan bersyukur akan ketetapannya. 

Nah, setelah selesai tambal ban dan mengucapkan terima kasih saya langsung start.. Begitu sampai tempat tujuan, tuan rumah bilang "untung datngnya sekarang, coba lebih awal mungkin tidak ketemu dan jemu menunggu karena saya baru saja tiba di rumah". Akhirnya saya teringat lagi dengan ucapan seorang yang sangat baik hati, pengusaha  dan banyak membantu saya walau beda keyakinan, "Syukuri saja apa yang terjadi nanti pasti ada hikmahnya dan itu adalah misteri".



Artikel Terkait



Widget by Hoctro | Jack Book

0 komentar:

Posting Komentar

Mulailah Membuka Silaturrahim